YURISTGAMEINIGAMEID101

Kembalikan Tawanya #part 1

Kembalikan Tawanya

zonantt

“Udah belum dandannya.”

“Belum kak . dikit lagi baru kelar.”

“Ya ampun, kakak udah telat nih ke kampus. Kamu sama taksi aja yah kakak buru-buru soalnya.”

“Eh kak tungguin Dita .nih udah selesai “.

Begitulah situasi rumah setiap pagi.selalu ribut karena hal-hal yang tidak jelas.

Oh ya namaku, Rian aku tinggal bersama adikku yang bawel namanya dita.Hobinya jajan,dandan, jalan-jalan, sama suka banget ngadu sama papa dan mama.

Di rumah aku tinggal berdua sama dia karena papa dan mama kerja di luar kota . setiap hari tugasku hanyalah mengantar dan menjemput dita kesekolah.

Setelah mengantar dita kesekolah baru aku ke kampus. Aku berkuliah di salah satu universitas di makssar semester 7. Sedangkan dita bersekolah di salah satu SMA  dekat kampus ku. Jarak dari kampusku ke sekolahan dita tidak begitu jauh.

Siang itu aku tidak dapat menjemput dita karena ada tugas kelompok yang harus di selesaikan.

Akupun menelpon dita untuk menyuruhnya pulang lebih dulu.

“Hallo dek.”

“Ia kak.kok belum datang? Dita udah nungguin dari tadi nih.”

“Dit kk minta maaf yah .kakak ngga bisa jemput kamu soalnya kakak lagi ngerjain tugas kelompok bareng teman-teman. Kamu sama taksi aja yah.”

“Oh gitu yah kak. Yaudah dita jalan dulu yah.”

“Ia sayang hati-hati yah.”

Setelah aku selesai mengerjakan tugas aku lansung buru-buru ke rumah. Sesampainya di rumah aku memanggil dita namun tak ada yang menjawab tiba-tiba bibi datang dari dapur.

“Bi, dita mana?”

“Loh bukannya lagi sama aden yah? “

“Ngga bi tadi aku nyuruh dita pulang rumah lebih dulu.”

“tapi dari tadi bibi ngga lihat non dita den.”

Aku lansung lari ke kamar dita untuk memastikan apakah dia sudah pulang atau belum. Namun di kamar dita juga tidak ada siapa siapa. Aku semakin khawartir. Aku lalu turun kembali ke ruangan tamu untuk menelpon polisi. Tiba tiba bel rumah berbunyi. Aku berlari ke arah pintu dan membukanya.Betapa terkejutnya aku ketika melihat siapa yang berada di depan pintu .Dita datang dengan keadaan yang sangat mengerikan. Bajunya acak-acakan,rambutnya tidak beraturan,mukanya pucat dan penuh bekas pukulan.

“Dita? Kamu kenapa? seharian kemana aja?” Mataku tertuju pada bercak darah yang ada di rok sekolah dita.

Aku lalu menyuruhnya masuk dan duduk di ruangan keluarga.

“Kamu kenapa dek?” Tanyaku

Dita lalu menangis sejadi jadinya. aku menjadi takut dan  ku coba menenangkannya.

 

Marsela Januarita Baan

About Author

Related Post